Kala Cintamu Pergi

Diposting oleh mermanarts on Senin, 31 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #15
Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu mencintai seseorang meski kamu tahu ia tak lagi sendiri dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas tapi kamu tetap mencintainya…

Pernahkah kamu merasakan bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti tapi ia tetap pergi…

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta, tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah…

Aku pernah…

Aku pernah tersenyum meski terluka karena ku yakin Tuhan akan menjadikannya untukku…

Aku pernah menangis kala bahagia karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja…

Aku pernah bersedih kala bersamanya karena ku takut aku ‘kan kehilangan dia suatu saat nanti dan…

Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya karena sekali lagi cinta tak harus memiliki dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku…

Aku tetap bisa mencintainya meski ia tak dapat ku rengkuh dalam pelukanku karena memang cinta ada dalam jiwa dan bukan dalam raga…

Semua orang pasti pernah merasakan cinta baik dari orang tua, sahabat, kekasih dan akhirnya pasangan hidupnya…

Buat temanku yang sedang jatuh cinta, selamat yah… karena cinta itu sangat indah. Semoga kalian selalu berbahagia…

Buat temanku yang sedang terluka karena cinta… Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar, satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit, tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya, bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu…

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta… buka hatimu, jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia, maka cinta akan membuat hidupmu bahagia…

Buat temanku yang mendambakan cinta… bersabarlah, karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab… Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu…

Buat temanku yang mempermainkan cinta… Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan. Cinta bukan suatu kehampaan. Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya…
Jadi hargailah dan nikmatilah “CINTA” yang ada… karena tidak ada sesuatupun di dalam dunia ini yang mampu membuatmu lebih bahagia dari kebahagiaan yang di dapat dari sebuah CINTA !….. 
More aboutKala Cintamu Pergi

Ayam dan Sapi

Diposting oleh mermanarts on Minggu, 30 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #14


“Kenapa sih ??” kata seorang kaya kepada pelayannya. “Orang-orang mengataiku pelit. Padahal semua orang kan tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku punya kepada yayasan sosial dan panti asuhan!” “Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi”, jawab pelayannya. Sapi begitu populer, sedangkan ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam.

Kata ayam kepada sapi, “Mereka mengira kamu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku ? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ???”

“Apakah anda tahu apa jawaban sang sapi ?”, tanya sang pelayan.

Sang sapi berkata, “Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup, sedangkan engkau memberikannya setelah engkau mati.”
Berilah dan berkati orang lain selagi Tuhan masih memberikan kita napas hidup. Lakukan sekarang selagi kita masih bisa melakukannya. Jika kita mencintai seseorang, nyatakanlah sekarang......jangan menunggu hingga mati.
More aboutAyam dan Sapi

Menerima Orang Lain Apa Adanya

Diposting oleh mermanarts on Sabtu, 29 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #13
 
 
Seorang pelajar yang baru saja pulang dari medan perang menelepon
orangtuanya di rumah. Orangtuanya begitu senang mendengar bahwa anaknya telah kembali. Mereka segera menyuruh pemuda itu untuk pulang ke rumah. Pemuda itupun sudah tidak sabar lagi rasanya untuk berkumpul kembali dengan keluarganya setelah berbulan bulan lamanya ia harus berada di negara lain untuk berperang.

Pemuda itu menanyakan pada orangtuanya apakah ia boleh membawa sahabatnya untuk tinggal bersama sama mereka. Orangtuanya setuju saja lagipula mereka masih punya satu kamar extra di rumah, satu orang tentunya tidak akan begitu merepotkan. ” tetapi sahabatku itu cacat Ia hanya memiliki satu lengan dan satu kaki saja “. Demikian si pemuda itu memberi penjelasan agar orangtuanya tidak terkejut nantinya.

Mendengar hal itu orangtuanya mengurungkan niatnya. Mereka mencoba memberi penjelasan pada putranya, “Tidakkah sebaiknya kita membawa temanmu itu ke panti perawatan korban perang? Kita akan kerepotan mengurus segala keperluannya nantinya. Sudahlah, sebaiknya kamu segera pulang saja. Kami sudah sangat merindukanmu. Besok pagi kami akan segera menjemputmu. Dimana kamu tinggal sekarang?”. Mendengar jawaban orangtuanya, pemuda itu memberikan hotelnya dan menutup telepon dengan kecewa.

Keesokan harinya orangtua pemuda itu menjemputnya di Hotel dan menemukan kabar bahwa pemuda itu telah bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya lewat jendela. Setelah melihat mayat putranya,betapa hancur hati mereka mengetahui bahwa ternyata putranya itu hanya memiliki satu Lengan dan satu kaki.
Seringkali kita lupa bahwa mengasihi adalah menerima diri orang lain SEUTUHNYA tanpa syarat.

Mengasihi suami bukanlah hanya pada saat dirinya begitu gagah dan mapan dengan pekerjaan yang menjanjikan.

Mengasihi isteri adalah menerima dirinya apa adanya dengan kondisi fisik seperti apapun.

Mengasihi anak adalah bisa memuji dan memberinya semangat sekalipun kemampuannya jauh di bawah rata rata anak seumurannya.

Mengasihi Orangtua adalah bangga memiliki mereka sekalipun mereka bukan orangtua yang sempurna.

MENGASIHI ADALAH MENERIMA ORANG LAIN APA ADANYA.
More aboutMenerima Orang Lain Apa Adanya

Pikirkanlah Sebelum Kamu Mengeluh

Diposting oleh mermanarts on Jumat, 28 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #12
 
Hari ini...sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu,
Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa-apa
Pikirkan tentang seseorang yang harus meminta-minta di jalanan.

Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk,
Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.

Sebelum kamu mengeluh tentang pasangan mu.
Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup

Sebelum kamu mengeluh tentang nasib hidupmu,
Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat

Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu,
Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul

Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu lalai
Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal di jalanan dengan apa adanya

 Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir,
Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu,
Pikirkan tentang pengangguran dan orang-orang cacat yang mencari pekerjaan seperti mu

Sebelum kamu menunjukkan jari telunjukmu untuk menyalahkan orang lain,
Pikirkanlah, bahwa keempat jarimu yang lain menunjuk padamu dan tidak ada orang yang tidak pernah membuat kesalahan.
Jika kamu mampu untuk berpikir dahulu sebelum kamu mengeluh,
Maka ketika kamu sedang bersedih dan hidupmu dalam kesusahan,
Kamu masih bisa bersyukur kepada Tuhan bahwa kamu masih diberi kehidupan
More aboutPikirkanlah Sebelum Kamu Mengeluh

Makna Cinta dan Pernikahan

Diposting oleh mermanarts on Sabtu, 15 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #11
 
 Suatu ketika plato terlibat perbincangan dengan dengan gurunya.... Plato menanyakan makna Cinta dan gurunya pun menjawab : "Masuklah kedalam hutan, pilih dan ambilah satu ranting yang menurutmu paling baik, tetapi engkau haruslah berjalan kedepan dan jangan kembali kebelakang. Pada saat kau memutuskan pilihanmu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut".

Maka masuklah plato kedalam hutan dan keluarlah Plato tanpa membawa sebatang rantingpun. Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato :"Saya sebenarnya sudah menemukan ranting yang bagus, tetapi saya berpikir barangkali didepan saya ada ranting yang lebih baik. Tetapi setelah saya berjalan kedepan ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan tadilah yang terbaik.Maka saya keluar dari hutan tanpa membawa apa-apa".

Guru itupun berkata; "Itulah cinta". Kita selalu ingin mencari yang terbaik, terindah dan sesuai dengan yang kita harapkan….namun tanpa sadar justru kita tidak mendapatkan apa2, sementara sang waktu akan terus berjalan.

Lalu plato pun bertanya apakah makna pernikahan?
Gurupun menjawab; " Sama seperti ranting tadi, namun kali ini engkau haruslah membawa satu pohon yang kau pikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan.

Maka masuklah plato kedalam hutan dan keluarlah plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah. Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato :"Saya bertemu pohon yang indah daunnya, besar batangnya.... tetapi saya tak dapat memotongnya dan pastilah saya tak mampu membawanya keluar dari dalam hutan....akhirnya saya tinggalkan.
Kemudian saya menemui pohon yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi dan saya pikir mampu membawanya karena mungkin saya tidak mungkin menemui pohon seperti ini didepan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini karena saya yakin mampu merawatnya dan menjadikannya indah.

Lalu sang guru berkata :"Itulah makna pernikahan". Begitu banyak pilihan didepan kita seperti pohon-pohon dan ranting-rantingnya didalam hutan. Tapi kita mesti menentukan satu pilihan karena kesempatan itu hanya satu kali. Kita harus terus maju seperti waktu yang beredar kedepan yang tidak pernah tersimpan pada hari semalam, kemarin atau bersemayam pada masa lalu kita.
Terkadang sulit bagi kita untuk menentukan, tapi pilihan harus tetap kita buat. Dan jangan pernah menyesal karena itu, meskipun hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan semula.
More aboutMakna Cinta dan Pernikahan

Hidup kita hanya Tuhan dan kita sendiri yang menentukan

Diposting oleh mermanarts on Sabtu, 01 Oktober 2011

Cerita, Motivasi & Renungan #10
 
 Ada sebuah cerita:

Di sebuah desa hiduplah seorang tua dengan seorang anaknya. Desa itu sudah lama kekeringan dan menjadi tandus, sehingga banyak daaari penduduk desa yang pindah. Kehidupan mereka sangat miskin, hanya sebuah gubuk reot dan seekor keledai harta yang mereka miliki. Setiap hari mereka hanya mengandalkan keledai yang mereka miliki untuk bekerja.

Pada suatu hari sang ayah berkata kepada anaknya bahwa mereka harus pergi ke tempat lain utk mendapatkan pekerjaan agar kehidupan mereka bisa layak, karena hampir tidak ada yg bisa dikerjakan di tempat itu utk mendapat makan.

Pagi harinya mereka berangkat dengan membawa seekor keledai, karena hanya itulah yang bisa dijadikan sebagai tunggangan. Saat hendak berangkat, sang ayah berkata: "Nak kamu aja yang naik keledainya, biar ayah yang jalan kaki sambil menuntun". Lalu berangkatlah mereka ke desa lain dg sang anak naik keledai sementara ayahnya berjalan.

Ditengah jalan, mereka melewati sekumpulan orang. Melihat ayah dan anak tsb, sekumpulan org itu berbisik: "Hei teman2..lihatlah!! ada seorang anak yang tidak berbakti kpd orang tuanya. Masa ayahnya dibiarkan jalan kaki sementara dia enak2-an naik keledai. Anak macam apa itu???". Mendengar itu si anak merasa tidak enak, lalu mempersilahkan sang ayah yang naik diatas keledai sementara dia jalan kaki. Setelah bertukar tempat, mereka kembali meneruskan perjalanan.

Tidak jauh berjalan. mereka bertemu sekumpulan orang lagi. Lalu orang2 tsb berbisik: "Teman2 coba lihat, didepan kita ada orang tua yg memperbudak anaknya. Masa anaknya dibiarkan jalan kaki sementara ayahnya enak2-an naik keledai. Ayah macam apa itu??". Mendengar hal itu, ganti sang ayah yang merasa tidak enak lalu menyuruh anaknya utk naik bersama.

Belum jauh ayah dan anak itu melanjutkan perjalanan dg naik keledai bersama, bertemulah kembali dg sekumpulan orang lagi. Dan orang2 itupun juga berbisik: "Wah..wah...ternyata di depan kita ini ada orang suka menyiksa binatang. Masa keledai sekecil itu ditumpangi berdua. Orang macam apa mereka??". Mendengar hal itupun sang ayah dan anaknya juga merasa tidak enak. Akhirnya mereka turun dari atas keledai dan melanjutkan perjalanan dg berjalan kaki bersama sambil menuntun keledai.

Di tengah jalan, sekali lagi mereka bertemu dg sekumpulan orang. Orang2 itupun berbisik juga kepada yg lainnya: "Lihat kawan2. ada 2 orang yang gila. Masa ada keledai tapi mereka justru jalan kaki. Kalau begitu buat apa keledai itu dibawa??" Mendengar gunjingan itu, akhirnya sang ayah dan si anak berhenti.
Lalu sang ayah berkata kepada anaknya: "Nak, gimana ini? Kok kayaknya kita salah terus? Kamu yg naik keledai salah, ayah yg naik keledai salah, dinaiki berdua juga salah dan keledai itu tidak dinaiki-pun masih salah. Mending kita kembali aja ke rumah dan biar kita tidak digunjing oleh orang lagi, lebih baik keledai kita ini kita gendong aja".

Akhirnya mereka berduapun kemballi ke rumah dengan menggendong keledai bersama2. Lucu ya...??!!
Kira2 apa yg tersirat dari cerita diatas???
Dalam hidup ini terkadang kita tidak bisa memuaskan semua orang di sekeliling kita. Ada sebagian orang yg suka dan senang dg apa yg kita lakukan, namun juga ada sebagian orang yg justru tidak menyukainya. Hal itu wajar terjadi, karena sebaik apapun yg kita kerjakan, masih akan ada sebagian orang yg merasa tidak puas.

Lalu apa yang mestinya kita lakukan?
Bukannya tidak menghiraukan orang lain, namun dalam mangambil keputusan terlebih utk kehidupan kita sendiri maka kita-lah orang yg pantas utk memutuskannya (selagi keputusan itu tidak melanggar norma2 yang ada).

Hidup kita...hanyalah Tuhan dan kita sendiri-lah yang bisa menentukan. Karena apapun keputusan yang kita ambil, kita sendiri-lah yang akan menanggung akibatnya (bukanlah orang lain). Yakini Hatimu
More aboutHidup kita hanya Tuhan dan kita sendiri yang menentukan