Halo sobat, MERMANARTS mau bahas open source nih.
Langsung ya sob. :D
Berbicara soal open source tak lepas dari cara membedakanya dengan closed source. Karena dari sini adalah awal kita untuk memahami lebih jauh tentang source yang saling berlawanan tersebut. Pada saat anda berinteraksi dengan homescreen pada smartphone anda, pasti pernah berfikir 'wah ikonya lucu, bisa bergoyang-goyang dan dipindah-pindahin semau kita'. Dari situ saya yakin tak jarang dari anda yang berfikir 'kok bisa canggih begini ya? makan apa sih orang yang bikin smartphone ini?' Nah, mulai dari titik itulah saya akan membawa anda tentang pemahaman sederhana bahwa sebenarnya homescreen yang 'adjustable' itu merupakan bagian dari program didalam sistem operasi anda. Program yang terdiri dari kode-kode baris perintah yang mempunyai fungsi penghubung antara hardware, software smartphone anda dan anda sendiri sebagai penggunanya. Kumpulan kode-kode baris perintah inilah yang lebih dikenal dengan nama source.
Sebuah program yang menjadi satu paket dengan source code-nya maka disebut open source. Sedangkan sebuah program yang tidak mempunyai atau tidak menyertakan paket source code-nya disebut closed source. Istilah lain dari closed source adalah propietary software. Biasanya source code pada closed source atau propietary software selalu di enkripsi. Untuk istilah program closed sourced yang bisa anda dapatkan secara gratis tanpa batas waktu disebut Freeware. Sedangkan program closed source yang mempunya batas waktu (free trial limited time) disebut dengan Shareware. Freeware yang bisa anda dapatkan secara gratis tidak bisa anda modifikasi walaupun ada istilah free disitu. Lagipula freeware tidak menyertakan source code dalam distribusinya ke public.
Open source tidak selamanya bersifat gratis walaupun ada istilah free, karena istilah free ini lebih kearah Freedom. Yang artinya semua orang dapat mempelajarinya dan melakukan modifikasi pada source tersebut serta mendistribusikanya kembali kepublic dengan mengikuti aturan yang telah dibuat oleh developer awal. Developer awal yang mengembangkan open source mempunyai hak untuk menarik bayaran atau tidak dari usahanya. Sebuah program open source yang anda bebas memodifikasi dan mendistribusikanya disebut Free software. Akan tetapi jangan lupa anda mencantumkan developer awal pada software hasil pengembangan anda sebelum di distribusikan, ini adalah hukum hak cipta dalam dunia IT yang harus dihormati, lain cerita jika anda mengembangkan sendiri source code tersebut.
Istilah open source pertama kali berasal dari Palo Alto California 1998 pada sebuah rapat yang diprakarsai oleh Netscape. Sebagai perusahaan pengembang browser navigator, Netscape ingin membebaskan source code-nya ke public dengan re-branding Mozilla. Tercatat para pengembang yang menggagas istilah open source adalah : Eric S. Raymond, Christine Peterson, Todd Anderson, Larry Augustin, Jon Hall dan Sam Ockman dengan pelopornya Richard Stallman. Istilah open source menjadi terkenal setelah dipublikasi oleh tim O'Reilly mengadakan event project free open source di tahun 1999. Dengan di hadiri oleh Linus Torvallds (penemu Linux), Larry Wall, Brian Behlendorf, Eric, Allman, Guido van Rossum (pembuat python), Michael Tieman, Paul Vixie, Jamie Zawinski dari Netscape, dan Eric Raymond.
Perkembangan open source secara global mengalami kenaikan yang cukup berarti. Didalam negeri, semenjak tahun 2009 penggunaan sistem operasi berbasis open source mulai diperhatikan pemerintah kita. Open source menjadi solusi maraknya praktek penggunaan software bajakan yang tampaknya sulit untuk diberantas di negara kita. Jujur, saya sendiri melihat dukungan pemerintah untuk menertibkan praktek penggunaan software bajakan dilapangan tidak segarang pengumumanya dimedia. Dukungan penggunaan open source melalui pelatihan yang dijanjikan juga mulai redup sehingga tampak pemerintah setengah hati antara ingin memberantas praktek penggunaan software bajakan maupun dorongan untuk menggunakan open source secara merata. Usaha yang bagai punuk merindukan bulan.
Sebuah program yang menjadi satu paket dengan source code-nya maka disebut open source. Sedangkan sebuah program yang tidak mempunyai atau tidak menyertakan paket source code-nya disebut closed source. Istilah lain dari closed source adalah propietary software. Biasanya source code pada closed source atau propietary software selalu di enkripsi. Untuk istilah program closed sourced yang bisa anda dapatkan secara gratis tanpa batas waktu disebut Freeware. Sedangkan program closed source yang mempunya batas waktu (free trial limited time) disebut dengan Shareware. Freeware yang bisa anda dapatkan secara gratis tidak bisa anda modifikasi walaupun ada istilah free disitu. Lagipula freeware tidak menyertakan source code dalam distribusinya ke public.
Open source tidak selamanya bersifat gratis walaupun ada istilah free, karena istilah free ini lebih kearah Freedom. Yang artinya semua orang dapat mempelajarinya dan melakukan modifikasi pada source tersebut serta mendistribusikanya kembali kepublic dengan mengikuti aturan yang telah dibuat oleh developer awal. Developer awal yang mengembangkan open source mempunyai hak untuk menarik bayaran atau tidak dari usahanya. Sebuah program open source yang anda bebas memodifikasi dan mendistribusikanya disebut Free software. Akan tetapi jangan lupa anda mencantumkan developer awal pada software hasil pengembangan anda sebelum di distribusikan, ini adalah hukum hak cipta dalam dunia IT yang harus dihormati, lain cerita jika anda mengembangkan sendiri source code tersebut.
Istilah open source pertama kali berasal dari Palo Alto California 1998 pada sebuah rapat yang diprakarsai oleh Netscape. Sebagai perusahaan pengembang browser navigator, Netscape ingin membebaskan source code-nya ke public dengan re-branding Mozilla. Tercatat para pengembang yang menggagas istilah open source adalah : Eric S. Raymond, Christine Peterson, Todd Anderson, Larry Augustin, Jon Hall dan Sam Ockman dengan pelopornya Richard Stallman. Istilah open source menjadi terkenal setelah dipublikasi oleh tim O'Reilly mengadakan event project free open source di tahun 1999. Dengan di hadiri oleh Linus Torvallds (penemu Linux), Larry Wall, Brian Behlendorf, Eric, Allman, Guido van Rossum (pembuat python), Michael Tieman, Paul Vixie, Jamie Zawinski dari Netscape, dan Eric Raymond.
Perkembangan open source secara global mengalami kenaikan yang cukup berarti. Didalam negeri, semenjak tahun 2009 penggunaan sistem operasi berbasis open source mulai diperhatikan pemerintah kita. Open source menjadi solusi maraknya praktek penggunaan software bajakan yang tampaknya sulit untuk diberantas di negara kita. Jujur, saya sendiri melihat dukungan pemerintah untuk menertibkan praktek penggunaan software bajakan dilapangan tidak segarang pengumumanya dimedia. Dukungan penggunaan open source melalui pelatihan yang dijanjikan juga mulai redup sehingga tampak pemerintah setengah hati antara ingin memberantas praktek penggunaan software bajakan maupun dorongan untuk menggunakan open source secara merata. Usaha yang bagai punuk merindukan bulan.
Semoga bermanfaar. :)
(SUMBER:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9237806)
Terima kasih telah membaca artikel di blog ini. Silakan copas dan sebarkan tetapi jangan lupa cantumkan link blog ini. ya. :)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar