Cerita, Motivasi & Renungan #91
Air adalah salah satu rahasia Allah yang tak ada habisnya.
Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa.
Makna hidup terkandung di dalamnya.
Allah menegaskan, "Sesungguhnya telah kami jadikan dari air segala sesuatu itu hidup".
Bumi ini sebagian besar terdiri dari air.
Demikian juga dengan badan manusia.
Sesungguhnya makna hidup tersembunyi di balik air.
Setetes air memang berfungsi sangat terbatas.
Bahkan tak cukup mengobati rasa dahaga.
Namun begitu setetes air bergabung menjadi samudera, ia kan menjadi amat sangat dahsyat.
Tanda-tanda ini sedang menunjukkan jalan bagi manusia.
Menjadi satulah setiap potensi air dan Anda pun menjadi sedahsyat samudera.
Pernahkah terpikir kalau Anda sehebat samudera?
Setelah bersatu dengan potensi kehidupan yang lain.
Berbeda dengan batu.
Perhatikan batu-batu itu.
Setiap kali bebatuan disatukan, ia akan saling bertabrakan dan saling menendang.
Sungguh berbeda dengan air ketika ia disatukan, ia menyatu rapi dan saling mengisi tanpa celah sedikitpun.
Bukankah sebagian besar badan kita juga terdiri dari air, lebih dari 60% terdiri dari air.
Akankah kita memilih menjadi batu?
Atau sudahkah kita belajar dari air dan memaknai kehidupan dan kebijakan seperti air?
Ia menyimpan rahasia yang menghidupkan jiwa.
Makna hidup terkandung di dalamnya.
Allah menegaskan, "Sesungguhnya telah kami jadikan dari air segala sesuatu itu hidup".
Bumi ini sebagian besar terdiri dari air.
Demikian juga dengan badan manusia.
Sesungguhnya makna hidup tersembunyi di balik air.
Setetes air memang berfungsi sangat terbatas.
Bahkan tak cukup mengobati rasa dahaga.
Namun begitu setetes air bergabung menjadi samudera, ia kan menjadi amat sangat dahsyat.
Tanda-tanda ini sedang menunjukkan jalan bagi manusia.
Menjadi satulah setiap potensi air dan Anda pun menjadi sedahsyat samudera.
Pernahkah terpikir kalau Anda sehebat samudera?
Setelah bersatu dengan potensi kehidupan yang lain.
Berbeda dengan batu.
Perhatikan batu-batu itu.
Setiap kali bebatuan disatukan, ia akan saling bertabrakan dan saling menendang.
Sungguh berbeda dengan air ketika ia disatukan, ia menyatu rapi dan saling mengisi tanpa celah sedikitpun.
Bukankah sebagian besar badan kita juga terdiri dari air, lebih dari 60% terdiri dari air.
Akankah kita memilih menjadi batu?
Atau sudahkah kita belajar dari air dan memaknai kehidupan dan kebijakan seperti air?
Terima kasih telah membaca artikel di blog ini. Silakan copas dan sebarkan tetapi jangan lupa cantumkan link blog ini. ya. :)
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar